Pilihan Investasi Saat Resistansi Krisis Tiba – Kekebalan krisis kemungkinan akan tiba dengan perkiraan jatuhnya perekonomian Indonesia karena variasi delta. Apa investasi yang pas waktu itu?
Kekebalan krisis ialah istilah yang memvisualisasikan substansi yang tidak memperoleh dampak berarti dari krisis. Istilah ini bisa berlaku untuk perusahaan, produk, tugas, serta semua industri.
Contoh produk tahan krisis ialah bensin dan bahan makanan dasar. Orang akan beli produk ini bahkan juga sepanjang krisis.
Bagaimana Kekebalan Krisis Bekerja?
Krisis ialah keruntuhan ekonomi. Keadaan ini sebagai aspek khusus yang perlu jadi perhatian dalam melakukan investasi. Mayoritas investor pilih asset yang hendak bekerja baik, bahkan juga selama saat ekonomi susah saat portofolio mereka.
Industri yang dipandang tahan krisis ialah keperluan primer customer, retail potongan harga, produsen minuman mengandung alkohol, dan jasa penyemayaman.
Disamping itu, industri tahan krisis ini condong mempunyai neraca yang kuat. Khususnya, bila beberapa perusahaan itu mempunyai sedikit utang dan cash flow yang sehat. Dengan demikian, perusahaan akan menjaga operasi mereka dan seterusnya ambil faedah dari pasar yang ketekan. Mengakibatkan, mereka bisa tawarkan investasi baru yang murah.
Kebalikannya, perusahaan dalam jumlah hutang yang besar kemungkinan ketinggalan. Itu muncul karena saham beberapa perusahaan itu yang tetap tumbuh akan diserap oleh pembayaran hutang mereka.
Asset Alternative Sepanjang Krisis
Tempat bagus yang lain untuk menyimpan modal Anda sepanjang ekonomi susah ialah saham yang bayar dividen. Perusahaan yang bayar dividen ke pemegang sahamnya umumnya ada dalam industri yang masak. Disamping itu, dividen dapat jaga pengembalian Anda saat harga saham turun.
Bila Anda ingin pilih beberapa perusahaan ini, Anda harus mendapati beberapa perusahaan yang menjaga atau bahkan juga keluarkan dividen mereka. Disamping itu, coba cari perusahaan dengan sumber daya yang besar untuk selalu bayar dividen.
Disamping itu, instrument penghasilan rutin seperti obligasi pemerintahan atau korporasi bekerja relatif baik sepanjang krisis. Itu muncul karena investor umumnya beralih menjadi investasi yang lebih konvensional dan bisa diprediksikan pada masa itu.
Tingkat suku bunga yang condong turun pada masa itu, jadi factor yang tingkatkan nilai obligasi yang ada.