Jejeran Asset Safe Haven yang Layak Dipertimbangkan

Jejeran Asset Safe Haven yang Layak Dipertimbangkan – Sama seperti yang sudah kita dalami, Safe haven ialah asset investasi yang memiliki tingkat resiko rendah, saat ekonomi global tidak pasti atau ada pergolakan geopolitik. Tujuannya, dari asset safe haven ialah asset yang sudah dipakai sebagai pelarian pada saat keadaan ekonomi global juga dipandang sedang tidak cara aman. Berikut ialah 6 asset safe haven:

1. Bond Pemerintahan AS

Contoh classic safe haven ialah bond pemerintahan AS. Dalam masalah ini, pembayaran dan nilai dasarnya ditanggung seutuhnya oleh pemerintahan AS. Ditambah lagi, karena pemerintahan AS dipandang tak pernah standar (tidak berhasil) dalam bayar hutang. Karenanya, bond pemerintahan AS dipandang tipe investasi safe haven.

2. Emas

Emas jadi safe haven karena ketersediaannya sangat jarang, banyak disukai, dan benar-benar bernilai secara intrinsik. Harus dipahami jika harga emas saat ini lebih tinggi dibanding harga emas di tahun 1980-an.

Waktu itu, harga emas ada pada tingkat USD 300 sampai USD 400 per ounce. Tetapi, dalam tahun-tahun ini, harga emas condong terus melorot dari harga paling tingginya USD1,920.72 yang terwujud pada September 2011. Emas kemungkinan tak lagi dipandang seperti asset safe haven bila nilainya mendadak turun sampai dekati tingkat yang serupa seperti pada tahun 1980-an.

3. Perak

Perak bisa menjadi asset safe haven karena mempunyai karakter yang serupa dengan emas meskipun bisa dibuktikan lebih volatil. Harga perak alami peningkatan saat sedang terjadi penekanan keuangan ekstrim, bahkan juga prosentase kenaikannya semakin tinggi dibanding emas.

Beberapa pakar investasi merekomendasikan untuk pilih perak fisik sebagai asset safe haven daripada perak futures. Hal tersebut karena supply dan tersedianya perak di dunia makin sangat jarang, dan semakin sedikit dibanding tersedianya emas fisik. Kelangkaan itu yang membuat harga perak lumayan menjanjikan di masa datang dan dapat dipakai sebagai safe haven.

Hingga saat ini, perak masih dijadikan asset safe haven. Berdasar laporan The Silver Institute’s, keinginan pada perak diprediksi terus akan alami peningkatan khususnya dalam waktu tahun 2015 s/d 2024.

4. YenJepang

Yen Jepang diputuskan sebagai asset safe haven karena peraturan ekonomi dan reaksi investor-investor Jepang pada peralihan di pasar. Neraca jalan Jepang alami surplus karena ada penghasilan dari investasi asing yang semakin besar dibanding penghasilan di bidang perdagangan.

Baca Juga:  Keutamaan Berdagang Emas Dimulai dari Saat ini

Saat pasar bearish, beberapa investor Jepang merepatriasi beberapa uang yang mereka investasikan di luar Jepang. Hingga, nilai Yen Jepang naik dan memacu reaksi investor asing yang memandang Yen sebagai mata uang safe haven.

Yen Jepang masih dijadikan safe haven, khususnya pada Dolar AS ketika berada kekuatan berlangsungnya perang dagang di antara AS dengan China. Pasangan mata uang USD/JPY sebagai dasar ketertarikan resiko di pasar, karena korelasinya dengan Yield.

5. Franc Swiss

Franc Swiss sebagai investasi safe haven untuk beberapa investor karena kestabilan dalam pemerintah dan mekanisme keuangan Swiss. Tingkat inflasi Swiss yang rendah dan keyakinan warga pada Swiss National Bank (SNB) semakin perkuat Franc Swiss untuk jadi safe haven.

Saat terjadi kritis keuangan pada tahun 2008, Franc Swiss terapresiasi karena beberapa investor lari dari beberapa aset beresiko dan memarkirkan uang mereka berbentuk Franc Swiss.

Begitupun saat terjadi kritis keuangan di Eropa di tahun 2011, Franc Swiss terapresiasi pada Euro karena SNB mulai mengaplikasikan Pegging nilai ganti Franc Swiss pada Euro, yaitu sejumlah 1.20 franc Swiss per 1 Euro. Pegging nilai ganti EUR/CHF itu diaplikasikan oleh SNB supaya nilai ganti Franc menurun pada Euro hingga daya saing export Swiss selalu terlindungi. Namun, pada awal tahun 2015, pegging EUR/CHF mendadak ditarik oleh SNB.

6. Property Dan Asset Tanah

Daripada emas, investor individu di Australia malah banyak yang memandang jika tipe asset properti serta tanah ialah asset safe haven. Hal tersebut karena investasi properti serta tanah, terutamanya property rumah tempat tinggal, dipandang paling kecil tingkat risikonya.

Return asset property asset dan tanah kemungkinan memanglah tidak seinstan dan sebesar asset investasi yang lain. Tetapi dengan melakukan investasi property, beberapa investor mempunyai akses untuk memperoleh animo harga, penghasilan return, dan mitigasi resiko.

Harga property yang konstan dan tidak terlampau volatil, membuat jadi asset beresiko kecil. Perihal ini pula yang jadikan tanah serta properti bisa digolongkan sebagai safe haven. Sayang, banyak yang selanjutnya tidak senang karena harga property terus melorot karena dampak kritis keuangan global dan ketakstabilan inflasi. Berikut yang membuat beberapa riset memandang jika tanah serta properti dapat digolongkan sebagai safe haven, tapi ketika yang serupa, tidak juga bisa disebutkan safe haven

Itu 6 contoh asset investasi safe haven, nomor berapakah yang anda tentukan?