Tips Inovasi Bisnis Kopi Untuk Bertahan Saat Pandemi

Tips Inovasi Bisnis Kopi Untuk Bertahan Saat Pandemi – Inovasi dalam bisnis kopi menjadi kunci bertahan di tengah pandemi.

Kreativitas perlu diasah untuk membuat terobosan-terobosan baru.

Kuncinya jangan sampai ketinggalan satu langkah pun dari kompetitor.

Pertama, kita perlu melakukan analisis pasar untuk memahami kondisi saat ini.

Jangan mengambil keputusan berdasarkan mengutak-atik, gunakan data aktual sebagai referensi.

Kemudian lihat tindakan para pesaing dan kemudian cari celah untuk berbuat lebih baik.

Mari kita mulai dengan statistik potensi kopi di Indonesia.

Peluang bisnis kopi di Indonesia

Inovasi Bisnis Kopi Saat Pandemi

Indonesia merupakan salah satu negara dengan banyak penikmat kopi.

Untuk itu, produksi kopi nasional terus digenjot guna memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri sekaligus meningkatkan volume ekspor.

Perhatikan data berikut:

  1. Konsumsi kopi pada 2016 mencapai 250 ribu ton. Jumlah tersebut meningkat 10,54% menjadi 276 ribu ton.
  2. Untuk 2016-2021, diperkirakan terjadi peningkatan konsumsi kopi sebesar 8,22% per tahun.
  3. Prakiraan pasokan kopi tahun 2021 sebesar 795 ribu ton
  4. Prakiraan konsumsi kopi pada tahun 2021 sebesar 370.000 ton
  5. Setelah memperhitungkan poin 3 dan 4, kelebihan produksi kopi pada 2021 akan menjadi sekitar 425 ribu ton.

Dari data di atas, terlihat jelas bahwa bisnis kopi di tanah air memiliki peluang yang besar.

Tentu saja, para pelaku pasar tidak menyia-nyiakan potensi ini.

Hal ini terlihat dari banyaknya kedai kopi baru yang terus bermunculan, terutama di kota-kota besar.

Kembali ke pendapat semula, jika ingin memenangkan persaingan, Anda harus mencari ide inovasi untuk bisnis kopi.

Membuat orang tertarik menjadi sulit jika Anda hanya menjual produk kopi yang sama.

Oleh karena itu, Anda harus dapat memberikan alasan mengapa konsumen harus memilih kopi Anda dibandingkan pesaing.

Di masa pandemi seperti sekarang, tentu ada tantangan besar bagi keberlangsungan bisnis kopi.

Jadi mari kita tinjau secara singkat apa yang menanti Anda di masa-masa yang tidak pasti ini.

Tantangan bisnis kopi di era pandemi

Setidaknya ada 2 dampak pandemi Covid-19 yang memperlambat kinerja bisnis kopi, yaitu:

Belanja preferensial untuk kebutuhan primer

Ekonomi global telah runtuh pada saat yang sama sejak serangan Covid-19.

Runtuhnya perekonomian secara alami mempengaruhi daya beli masyarakat dan perilaku konsumen.

Saat ini masyarakat lebih fokus pada penyediaan dana untuk kebutuhan primer dan menunda kebutuhan sekunder dan tersier.

Di mana posisi kopi?

Antara sekunder dan tersier, tergantung jenis kopinya, tapi yang pasti bukan primer.

Daripada beli kopi, lebih baik beli sembako, masker dan obat-obatan.

Begitulah cara berpikir masyarakat saat ini.

Tantangan pertama adalah bagaimana meyakinkan masyarakat agar tetap tertarik membeli kopi.

Solusinya tak lain adalah inovasi dalam bisnis kopi.

Physical Distancing

Kopi lebih dari sekedar minuman.

Adalah kebiasaan orang Indonesia untuk minum kopi sambil berbicara di tempat pertemuan.

Sayangnya, di masa pandemi Covid-19, pemerintah mengimbau masyarakat untuk membatasi interaksi fisik dengan menggunakan jargon #DiRumahAja.

Bagaimana nasib kedai kopi yang mengandalkan lokasi yang estetis dan instagramable?

Karena kunjungan toko berkurang drastis, yang tersisa hanyalah menghindarinya.

Anda tidak bisa lagi mengandalkan aktivitas gantung, Anda harus mencari ide inovasi bisnis kopi yang lebih fokus pada kualitas dan harga yang kompetitif.

Bagaimana memberikan pengalaman minum kopi yang nyaman tanpa meninggalkan rumah adalah kuncinya.

Baca Juga:  Cara dan Tips Investasi Bitcoin Tanpa Modal Lengkap

Apakah Anda membutuhkan inspirasi?

Mari kita lihat apa yang bisa dilakukan.

Inspirasi inovasi bisnis kopi

Penyesuaian pelaku bisnis terhadap perubahan perilaku pembelian patut diacungi jempol.

Hal ini terlihat dari seberapa cepat para pebisnis kopi membaca dan memahami kekhawatiran pasar.

Beberapa inovasi berikut bisa Anda adopsi dalam bisnis kopi untuk membantu Anda bertahan di era pandemi.

Baca juga : Ulasan Aplikasi Perdagangan Saham Terbaik

Jual produk kopi literan

Kopi literal adalah tren baru di kalangan pecinta kopi.

Tidak bisa dipungkiri, karena beberapa pemain besar yang ada di bisnis kopipun juga akan menjajal strategi ini.

Kopi literal memiliki volume yang lebih besar daripada kebanyakan kopi yang dijual.

Jadi waktu istirahatnya lebih lama.

Alhasil, konsumen tidak perlu keluar rumah untuk minum kopi.

Anda juga dapat memesannya melalui aplikasi online.

Selain itu, harga yang ditawarkan biasanya murah.

Penjualan produk sachet

Selain mengikuti tren kemasan literal baru, Anda juga bisa mencoba menjual kemasan pouch.

Simak hasil riset konsumsi kopi Inventure dan Avara berikut ini:

  • 48.4% sachet
  • 36,3% kemasan
  • Sastra 27%
  • Biji kopi 18,9%
  • Pembuatan bir manual 16,7%
  • Jelas bahwa kemasan kantong mengambil bagian terbesar.

Ini adalah peluang yang manis dengan potensi keuntungan yang tinggi.

Untuk melawan pandemi, kemasan kopi sachet untuk konsumsi sehari-hari tentunya lebih praktis.

Harganya juga pas di kantong.

Tambahkan rasa

Orang bilang kopi hitam tidak ada duanya.

Tapi itu tidak berarti Anda harus tetap berpegang pada rasa alami.

Apalagi dengan cita rasa kopi anak muda yang lebih tertarik dengan variasi.

Ada baiknya jika Anda mencoba menambahkan beberapa rasa berikut ke dalam daftar menu:

  • Kopi Dalgona
  • Karamel macchiato
  • Frappuccino moka
  • Smoothie kopi pisang
  • Es kopi kelapa latte
  • es kopi thailand
  • Es Kopi MelakaCappuccino Cincau

Jika perlu, letakkan semacam daftar kecil keinginan agar konsumen dapat memasukkan varian rasa kopi yang diinginkan.

Jika Anda berani, bereksperimenlah dengan menciptakan rasa kopi baru yang tidak dapat ditemukan di tempat lain.

Ini akan menjadi inovasi dalam bisnis kopi yang akan membuat kedai Anda jauh lebih unggul dari para pesaing.

Pemasaran digital

Masih terkait dengan physical distancing. Selama #DiRumahAja, orang lebih banyak menghabiskan waktu di dunia maya.

Tren ke arah pemasaran digital otomatis meledak.

Selain itu, pemasaran digital dengan perkiraan biaya yang lebih murah dan target pasar yang lebih tertarget tentunya lebih efektif dibandingkan pemasaran tradisional.

Jika Anda belum memulai pemasaran digital, ini adalah awalnya.

Jika Anda sudah terjun ke pemasaran digital, sekaranglah saatnya untuk meningkatkan intensitas dan kecepatan.

Beberapa strategi pemasaran digital yang perlu Anda coba:

  • Optimisasi mesin pencari (SEO) dengan membuat situs web perusahaan
  • Pemasaran Media Sosial (SMM) dengan membuat akun media sosial resmi
  • Gunakan dan maksimalkan pasar
  • Pasang iklan digital

Tidak masalah jika Anda tidak memahami detail teknisnya. Anda dapat belajar secara otodidak melalui tutorial lengkap di artikel website atau di YouTube.

Jika Anda membutuhkan dukungan profesional, banyak praktisi pemasaran digital sekarang menawarkan layanan mereka secara lepas .

Digitalisasi tidak sesulit yang Anda perlukan.

New Normal bukan hanya tentang kebiasaan beraktivitas yang baru.

Strategi bisnis juga harus kekinian agar bisa bertahan.

Jika dijalankan dengan benar, pandemi justru akan menciptakan peluang baru yang bisa diubah menjadi keuntungan.

Di sektor kopi, potensi pasar nasional masih menarik.

animo masyarakat terhadap produk kopi belum banyak berkurang.

Perubahan pola berbelanja dan bersosialisasi hanya perlu disikapi dengan memperkenalkan tambahan pilihan kemasan dan rasa.

Apakah Anda punya ide inovasi lain untuk bisnis kopi?