6 Investor Yang Paling Sukses di Dunia

Investor terbaik semua mendapat kekayaan sebagai dari hasil keberhasilan mereka, dan dalam beberapa kasus, mereka sudah menolong juta-an seseorang di dalam meraih hasil yang sama.

Taktik dan filosofi yang dipakai oleh beberapa investor ini benar-benar bervariatif; beberapa mendapati langkah baru dan inovatif untuk menganalisa investasi mereka, sementara lainnya pilih sekuritas nyaris semuanya berdasar naluri. Di mana beberapa in

Investor ini sepakat jika kekuatan yang unggul dan latihan secara stabil melampaui pasar saham.

Benjamin Graham

Ben Graham ialah manager investasi dan pengajar keuangan yang mengagumkan. Dia menulis dua investasi classic yang tidak tertandingi dalam soal keutamaan, diantaranya.

Dia secara luas dipandang seperti pemrakarsa dua disiplin investasi esensial: analitis keamanan dan investasi nilai.

Pokok dari nilai investasi Graham ialah jika tiap investasi harus berharga secara berarti lebih dari jumlah yang dibayar karena itu oleh investor.

Dia yakin pada analitis esensial dan cari perusahaan dengan neraca yang kuat, hutang rendah, margin keuntungan di atas rerata, dan banyak cash flow.

John Templeton

Salah satunya pelawan khusus era lalu, disebutkan mengenai John Templeton jika dia beli rendah sepanjang pasar stres, jual tinggi sepanjang boom Internet, dan membuat lebih dari beberapa panggilan yang bagus salah satunya. Templeton membuat beberapa dana investasi internasional paling besar dan paling sukses di dunia.

Dia jual dana Templetonnya di tahun 1992 ke Franklin Grup. Di tahun 1999, majalah Money mengatakan “dapat disebut pemetik saham global paling besar era ini.” Sebagai masyarakat negara Inggris naturalisasi yang tinggal di Bahama, Templeton dianugerahkan gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth II atas banyak perolehannya.

Thomas Rowe Price Jr.

Thomas Rowe Price Jr. dipandang seperti “bapak investasi perkembangan”. Ia habiskan beberapa tahun pembentukannya berusaha dengan Stres, dan pelajaran yang ia dalami bukan tidak untuk kekurangan stock tapi untuk merengkuhnya.

Price melihat pasar keuangan sebagai transisi. Sebagai penentang banyak orang, dia mulai melakukan investasi di perusahaan yang baik untuk periode panjang, yang nyaris tak pernah kedengar sekarang ini. Filosofi investasinya ialah jika investor agar lebih konsentrasi pada ambil saham pribadi untuk periode panjang. Disiplin, proses, stabilitas, dan penelitian esensial jadi dasar keberhasilan karier investasinya.

Baca Juga:  Jejeran Asset Safe Haven yang Layak Dipertimbangkan

John Neff

Neff tergabung dengan Wellington Manajemen Co. di tahun 1964 dan tinggal di perusahaan itu lebih dari 30 tahun, mengurus tiga dananya. Strategi investasi opsinya mengikutsertakan investasi di industri terkenal lewat lajur tidak langsung, dan dia dipandang seperti investor nilai karena dia fokus pada perusahaan dengan rasio P/E rendah dan hasil dividen yang kuat.

Ia jalankan Windsor Fund sepanjang 31 tahun (usai pada 1995) dan mendapat pengembalian 13,7%, dibanding 10,6% untuk S&P 500 sepanjang bentang saat yang sama.2 Ini memiliki arti keuntungan lebih dari 53 kali lipat dari investasi awalnya yang sudah dilakukan di 1964.

Jesse Livermore

Jesse Livermore tidak mempunyai pengajaran resmi atau pengalaman perdagangan saham. Dia ialah orang yang berdikari yang belajar dari beberapa juara dan beberapa pecundangnya. Kesuksesan dan ketidakberhasilan berikut yang menolong beberapa ide perdagangan semen yang bisa diketemukan di semua pasar sekarang ini.

Livermore mulai berdagang untuk dirinya pada awal periode remajanya, dan pada umur enam belas tahun, ia disampaikan sudah hasilkan keuntungan lebih dari $1.000, yang disebut uang besar pada periode itu. Sepanjang sekian tahun selanjutnya, ia mendapatkan uang dengan taruhan menantang apa yang disebutkan “toko ember”, yang tidak tangani perdagangan yang sah—pelanggan taruhan menantang rumah pada gerakan harga saham.

Peter Lynch

Peter Lynch mengurus Fidelity Magellan Fund dari 1977 sampai tahun 1990, di mana asset dana itu tumbuh dari $18 juta jadi $14 miliar.4 Lebih bernilai kembali, Lynch disampaikan menaklukkan parameter Index S&P 500 di dalam 11 dari 13 tahun itu, capai pengembalian rerata tahunan sejumlah 29%.56

Kerap dilukiskan sebagai bunglon , Peter Lynch menyesuaikan dengan style investasi apa saja yang sukses di saat itu. Tapi saat harus pilih saham tertentu, Peter Lynch berdasar tegar dari sesuatu yang ia kenali atau bisa secara mudah dimengerti.